Jumat, 18 September 2015

kasih ibu kepada beta



Kasih ibu kepada beta

tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi.. tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia

Kasih ibu




By: Ibu Sud

Sabtu, 08 November 2014

Seminar Islam Nasional di Kampus Unhas

Pamflet Seminar Islam Nasional
2 November 2014 -- Alahamdulillah sebuah kebahagiaan bisa mengikuti kegiatan Seminar Islam Nasional bertemakan "Membangun Peradaban Melalui Pemberdayaan Teknologi Maritim" di gedung Baruga A.P. Pettarani Universitas Hasanuddin (UNHAS). Seminar islam Nasional ini diselanggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Musahallah UNHAS bekerja sama Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (BEM STIBA) Makassar.  Tidak nanggung-nanggung kegiatan ini mengahadirkan Ridwan Hamidi, Lc., M.p.I., M.A. pemateri pertama "Sejarah Maritim Islam dalam Membangun Peradaban" dan Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng. sebagai pemateri kedua " Teknologi Maritim sebagai Dasar Kekuatan Peradaban".

Tengok kemaritiman Islam dan Indonesia
Mengikuti seminar islam nasional ini memberikan saya motivasi, pencerahan dan pengetahuan bahwasanya islam dan Negeri Nusanatara ini memiliki peradaban besar dalam dunia kemaritiman. Bagaimana tidak? Kami umat islam mengenal Nabi Nuh alaihisallam sebagai pembuat kapal yang terbesar sepanjajang 500 m  dan mampu mengangkut begitu banyaknya makhluk hidup. Sejarah penting juga ialah penaklukan kota Konstantinopel di bawah Sultan Al Fatih dengan kekuatan kemaritiman. Luar biasa bukan?

Terus bagaiman maritim di Indonesia? awalnya islam masuk dengan melalui perdagagangan di kota serambi Mekah. Dari sini mulai lah muncul kekuatan kemaritiman kerajaan islam kita kenal Sultan Hasudin dari Kerajaan Gowa. Sultan Hasanudin memiliki armada laut yang kuat untuk berperang dengan VOC dalam berbagai peperangan, al hasil beliau dikenal ayam jantan dari timur saking kuatnya.

Permasalahan Indonesia
Ada hal yang berharga dari seminar islam nasional yang saya ikuti kali ini dimana  Bapak Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng memulai materinya memberikan penjelasan realitas Orang Indonesia sekarang yang gak bisa Fokus untuk membangun sebuah peradaban. Ketidak fokusnya karena media sibuk memberikan pemberitaan cukup menarik tiap waktunya al hasil yah,,, Indonesia gak ada waktu menyiapkan diri untuk membangun peradaban terutama bidang kemaritiman.

Masalah berlanjut
Permasalahan gak sampai sini, masalah yang diungkapin lagi oleh Bapak Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng ialah "kemiskinan dan pembodohan" selain itu ada juga ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi, ketergantungan dan penjajahan. Nah dari sini kita kudu mesti intropeksi diri?

Solusi permasalahan
Kemudian Bapak Dr. Kaharuddin Djenod, M.Eng memberikan solusi yang bisa kita lakukan untuk membangun peradaban. Solusi peradaban tersebut adalah keimanan yang kuat, berani bermimpi, mempelajari ilmu, kreatif dan inovatif dan tidak merasa berat.

Kesimpulan
Sebenarnya penjabaran dari 5 point diatas cukup panjang lebar dan sebab keterbatasan jadi saya cukupkan sampai sini. Insya Allah kalau mau tahu lebih banyak atau mau bangun sebuah peradaban dimulai dari pendidikan keislaman. Pendidikan keislaman bisa dengan sering mengikuti seminar, diskusi, dan kelompok belajar atau tarbiyah. Memulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat sampai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Senin, 03 November 2014

Firs time! Pelatihan Jurnalistik

Alhamdulillah dapat rezeki bisa ikut Pelatihan Jurnalistik dikampus dan ini pertama kalinya. Walau sudah semester akhir dan sedang dalam pengerjaan Tugas Akhir gak boleh kelewatan, sayang sudah lama menginginkan bisa dapat kesempatan seperti ini. Bagaimana mana tidak? sebagai seorang muslim saya juga ingin bisa menjadi orang yang pandai dalam tulis menulis, sebagaimana sepenggal perkataan Imam Asy-Syafi'i rahimahullah "ilmu adalah buruaan dan tulisan adalah ikatannya". Dan langsung ajah ini hasil tulisan yang dibuat dalam +30 menit pas waktu training dan selanjutnya disempurnakan.

*) Siang Ini, 23 Mahasiswa Poltek mengikuti Pelatihan Jurnalistik

Makassar, Al Iltizam --  Keluarga MuslimPoliteknik Indonesia Politeknik Negeri Ujung Pandang (KAMUPI PNUP) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik, Ahad,19 Oktober 2014 kepada 23 peserta yang bertemakan "Membentuk Jurnalis Islami pengukir Zaman". Pelatihan jurnalisitik ini dilaksanakan di Gedung Seminar Politeknik Negeri Ujung Pandang dan dimulai dari  sejak pagi pukul 08.00 hingga sore ini. Dua puluh tiga peserta yang hadir merupakan mahasiswa akif politeknik negeri ujung pandang yang juga pengurus Keluarga Muslim Politeknik Negeri Ujung Pandang. "Pelatihan ini sengaja di tujukan kepada para pengurus (KAMUPI PNUP) untuk mengupgrade kemampuan pengurus" kata Ibnu Suhadi yang merupakan Koordinator Departemen Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT).
Untuk meningkatkan kemampuan pengurus dibidang jurnalistik dihadirkan dua pemateri dari harian yang Fajar yang merupakan wartawan senior. Dua wartawan tersebut ialah Muh. Akmal dan Muhammad Ashari Samad, dari dua pemateri tersebut memberikan materi yang berbeda namun saling terkait.
Dari Mas Akmal menerangkan bahwa lay out adalah hal yang penting dalam sebuah artikel baik berita, blog maupun lainnya. Lay out penting untuk menarik peserta suapaya tertarik membaca artikel yang telah dibuat.  Dari sini Mas Akmal juga memberikan tips-tips agar artikel yang dibuat oleh peserta nanti lebih menarik.
Beda lagi dengan mas Ashari yang membewakan materi manajemen redaksi. Dari sini peserta mengetahui bahwa sebauh artikel tersebut terdiri dari beberapa struktur. Nah, struktur tersebut di bagi menjadi bebarapa spesialis seperti wartawan bertugas mencari informasi selanjutnya diberikan kepada Redaktur atau Editor untuk pemilihan kata, desain grafis untuk memberikan ilustrasi dari berita yang akan dimuat, layouter sebagai pengatur tata letak penulisan dan gambar hingga ke Redaktur yang membuat perencanaan dari awal pencarian berita sampai terbitnya artikel atau berita yang dibuat.
Dari dua materi tersebut dikemas dalam bentuk yang menarik dan sangat membantu peserta. Ridwan mahasiswa Teknik Mesin semester 3 mengatakan " kegiatan ini sangat baik karena memberikan soft skill kepada mahasiswa untuk membuat sebuah penulisan berita". Beda lagi dengan Abrar mahasiswa Teknik Elektro masih seangkatan Ridwan juga menuturkan harapannya "semoga dangan dilaksanakan kegiatan ini dapat meningkatkan minat mahasiswa khususnya pengurus kamupi dalam membuat sebuah berita yang dipublikasiakan kepada masyarakat khususnya masyarakat PNUP".
Hal yang menarik diakhir acara pelatihan jurnalistik adalah  23 peserta akan diajak jalan-jalan ke kantor harian Fajar untuk melihat secara langsung aktivitas pembuatan berita dari Media cetak terbesar di KotaMakassar ini.
Reporter : Ode Resa Fatlan